bismillah

Montage dibuat Bloggif

Senin, 23 Mei 2016

Master Sunda Hendy Restu


Lalakon sunda keur ngalalana neangan jati diri supaya kapanggih
simkuring Hendy Restu hayang Seungit ngarana kamana2 jadi manfaat
kanggo ngahibur Masyarakat 

inget sasauran sesepuh lamun hayang sukses dinu hirup 
"geura menta hampura kanu jadi bapak,Geura menta ampun kanu jadi indung
sabab duanana pangeran urang di Alam Dunya"
meredih kana asihna Gusti
menta kanu murahna nu kawasa

Diri nampi Tumarima diri teu ngaboga2, haliring lain nu kuring,haleuang lain nu urang
hariring kagungan nu Maha Wening, Haleuang kagungan nu Maha Wenang.

Pidoana sadaya baraya Restu mugia Diri ieu
Tiasa Sukses tinu Dukungan Salerea jadi jalma Anu manfaat keur ngahibur salerea.

                            


Untuk cara pesan Artis Sunda Hendy Restu Bisa
panggung ke panggung
Mangga Tiasa Via Sms 087821630487
untuk menanyakan tarifnya.......

Anda juga bisa Download lagu lagu sunda MP3  Master sunda silahkn klik judul lagu di bawah ini

Hendy Restu - Asih Suci


Hendy Restu - Tumarima


Master Sunda Hendy Restu - Malati palasari

Hendy Restu - Uncuing

Hendy Restu - Geuteur Katineung
Hatut nuhun Anu tos Sumping Kanu web Abdi
nantikan lagu2 terbarunya
Di Antosnya Lagu2 Terbaruna
silahkan klik
Promo Baju keren

silahkn tinggalkan komentar bagi yg mau Download lagu gratisnya
geura leungitkeun sirik pidik nu ngancik dina ati
nyungkeun komenna Anu sae2 Nuhun.

www.hendyRestu,com



Selasa, 03 Mei 2016

Kajian Hikam • Hikmah ke 39

MENGADULAH KEPADA ALLOH
• Mohon keikhlasannya untuk terlebih dahulu membaca surat al Fatihah untuk penyusun kitab al Hikam (Syekh ibn athoillah) dan pensyarahnya (pangersa uwa)
Ilaa hadhroti syekh Ibn 'Athoillah as Sakandari, wa hadhroti syekh Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab. Al fatihah.
لَاتَرْفَعَنَّ إِلَى غَيْرِهِ حَاجَةً هُوَ مُوْرِدُهَا عَلَيْكَ فَكَيْفَ يَرْفَعُ غَيْرُهُ مَاكَانَ هُوَ لَهُ وَاضِعًا مَنْ لاَ يَسْتَطِيْعُ اَنْ يَرْفَعَ حَاجَةً عَنْ نَفْسِهِ فَكَيْفَ يَسْتَطِيْعُ اَنْ يَكُوْنَ لَهَا عَنْ غَيْرِهِ رَافِعًا
"Janganlah engkau mengadukan kebutuhanmu kepada selain Alloh, karena Alloh-lah yang mendatangkan/mengirim “sifat butuh” itu kepadamu. Maka bagaimana selain Alloh mampu menghilangkan apa yang telah Alloh datangkan. Orang yang tidak kuasa untuk menghilangkan sifat butuh dari dirinya sendiri, maka bagaimana ia kuasa untuk menghilangkan kebutuhan yang ada pada orang lain."
Di dalam Al Quran surat An Nisa ayat 28, disebutkan bahwa Alloh menciptakan manusia dalam keadaan lemah,
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
“Alloh hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan bersifat lemah”
Salah satu tanda lemahnya manusia, ia tidak bisa berdiri sendiri, ia selalu membutuhkan yang lain. Lapar butuh makan, haus butuh minum, sakit butuh kesembuhan dll.
Selama anda menjalani kehidupan, pernahkah anda dililit hutang, cicilan motor sudah habis tempo namun belum dibayar, anak sakit parah harus ke dokter, beras hanya cukup untuk satu kali masak lagi, apa yang anda butuhkan saat itu? Uang bukan?
Dalam kondisi seperti ini atau semisalnya, kebanyakan orang panik, mengeluhkannya kepada hampir semua orang yang ia temui, seakan-akan pengaduannya tersebut dapat menolongnya.
Bukan seperti itu cara menghadapinya, tapi mengadulah kepada Alloh, karena Alloh lah yang mensetting semua keadaan yang mendorong kita membutuhkan hal lain, dan Alloh pula yang meletakkan “sifat butuh” itu di dalam diri kita. Jika Alloh yang mengirim sifat butuh itu kedalam diri kita, maka hanya Alloh pula yang bisa menghilangkannya (dengan memenuhi kebutuhan tersebut), bukan pihak lain. Orang lain juga sama punya kebutuhan dan masalah masing-masing.
Setelah kita mengadukannya kepada Alloh, boleh jadi Dia memberi kita semangat bekerja sebagai perantara uang yang kita butuhkan, jangan ingin instan mendapatkan uang dengan mudah, bekerjalah yang benar. Atau bahkan mungkin Alloh menggerakkan hati hambaNya yang punya kelebihan harta untuk shodaqoh, dan Alloh taqdirkan kitalah yang menerimanya. Tidak apa-apa terima saja, yang jelek dan membuat cape itu mengejar-ngejar, minta-minta kepada manusia.
Namun tidak pula hikmah ke 39 ini melarang kita untuk meminta bantuan kepada sesama manusia sebagai perantara pertolongan Alloh, silahkan meminta bantuan, sebagai bentuk usaha kita selaku manusia. karena itu sudah sunnatulloh (aturan Alloh). Tapi qalbu tetap bergantung kepada Alloh.
Mengenai hal ini, syekh Abdul Qodir al Jailani dalam kitab fathurrobbani memberikan nasihat sebagai berikut:
المؤمن يستر حزنه ببشره ظاهره يتحرك فى الكسب وباطنه ساكن إلى ربه عز وجل ظاهره لعياله وباطنه لربه عز وجل لا يفشى سره إلى أهله وولده وجاره وجارته ولا إلى أحد من خلق ربه يسمع قول النبي صلى الله عليه وسلم إستعينوا على اموركم بالكتمان
“Orang beriman itu menutupi kesusahannya dengan kegembiraannya. LAHIRNYA bergerak untuk berusaha, sedangkan BATHINNYA tenang bersama Tuhannya, lahirnya untuk keluarganya dan bathinnya untuk Tuhannya. Ia tidak menyiarkan rahasianya kepada keluarganya, anaknya, tetangganya, dan tidak seorangpun dari makhluk Tuhannya. Ia mendengar sabda baginda Nabi SAW : “mohon pertolonganlah atas urusan-urusan kamu sekalian dengan menyembunyikannya”

Senin, 02 Mei 2016

KAJIAN HIKAM_HIKMAH ke 60 - 62

• Hikmah
KEINGINAN ADALAH KARUNIA ALLOH, JANGAN MENJADI SUMBER PENDERITAAN
• Mohon keikhlasannya untuk terlebih dahulu membaca surat al Fatihah untuk penyusun kitab al Hikam (Syekh ibn athoillah) dan pensyarahnya (pangersa uwa)
Ilaa hadhroti syekh Ibn 'Athoillah as Sakandari, wa hadhroti syekh Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab. Al fatihah
Hikmah kE 60
ماَ بَسَقتْ اَغْصاَنُ ذ ُلِّ ِاِلاَّ على بِذْرِ طَمَعٍ
"Tidak akan berkembang berbagai dahan kehinaan, kecuali di atas bibit thoma’."
Thoma’ adalah mengejar-ngejar nikmat yang belum ada, sedangkan yang ada tidak disyukuri. Bukan tidak boleh ada keinginan tapi keinginan tersebut hendaknya disertai dengan mensyukuri yang sudah ada.
Apakah rumah anda sudah dilengkapi kursi? Pernah berkunjung ke rumah orang kaya? Lalu melihat kursinya lebih bagus dari punya anda, dan harganya sekitar 20 juta? Bukankah suka timbul dalam hati keinginan memiliki kursi yang serupa dan menganggap remeh kursi yang ada, itulah thoma’. Contoh lain, untuk bepergian kita sudah punya avanza, ketika melihat orang lain memakai fortuner, maka avanza yang sudah ada mendadak kurang bernilai, “ah mobil saya Cuma avanza butut”.
Jangan begitu saudaraku, ucapkanlah alhamdulillah. Bukankah masih banyak orang yang bepergian kemana-mana menggunakan speda motor, ketika cuaca panas kepanasan, saat hujan, kehujanan. Bahkan masih banyak pula mereka yang kemana-mana hanya jalan kaki saja, karena tidak punya kendaraan sama sekali. Lebih dari itu, banyak saudara kita yang tidak mempunyai dua kaki untuk berjalan. Kemana-mana harus ngesot atau pakai kursi roda
Mengapa thama’ menjadi sumber kehinaan?
Menurut syekh Ahmad Zaruq Di dalam syarah al hikam ibn athoiyyah, thama’ menjadi sumber kehinaan, karena thama’ sering disertai dengan 3 hal
1. Tergesa-gesa untuk memiliki barang/keadaan yang diinginkan
2. Menunjukkan kelemahan dan keputusasaan kepada orang yang dianggap dapat memberi atau memenuhi keinginannya, dengan tujuan agar dikasihani.
3. Membentuk pribadi-pribadi “penjilat”
Mari baca dan telaah diri kita masing-masing, jika masih ada bibit thama’ dalam diri, sedikit-demi sedikit kita bersihkan dengan dzikir yang bermetoda, yang sudah diijazahkan. Karena dengan memelihara sifat thama’ dalam diri, kita tidak akan menemukan kebahagiaan dalam hidup
Hikmah ke 61
ماَ قاَدَكَ شىءٌ مِثْـلُ الوَهْمِ
"Tiada sesuatu yang menuntunmu (kepada thama’) seperti waham (dugaan-dugaan)"
Waham adalah أَمْرٌ عَدَمِيٌّ(suatu hal yang tidak ada/angan-angan atau dugaan)
Setelah pada hikmah ke 60 disebutkan bahwa biang dari kehinaan adalah adanya thama’ dalam diri kita, disini dijelaskan bahwa yang membawa kita kepada thama’ adalah waham yaitu dugaan-dugaan.
Orang yang belum punya motor menduga; “enak kayanya kalau saya punya motor, kemana-mana tidak harus cape jalan kaki
Ketika sudah punya motor waham (dugaan) menuntunnya kembali untuk beranggapan “ enak kayanya kalau saya punya mobil, disamping tidak cape saat bepergian, tidak perlu kepanasan atau kehujanan juga”
Dan seterusnya bermunculan waham-waham yang lain, sehingga kita lupa untuk menikmati karunia Alloh yang sudah ada pada diri kita. Tidak akan pernah bahagia anda kalau seperti ini terus. Syukuri, nikmati dan manfaatkan yang sudah ada.
Kalau anda dalam keadaan sangat lapar, yang ada dihadapan anda sepiring nasi dan ikan asin, makan dan nikmati saja itu. Jangan malah menggerutu dan melamunkan ikan mas/gurame yang masih dikolam.
Oleh karena itu pada saat muncul lintasan waham (praduga) dalam benak kita, segera putuskan. Jangan terus diikuti, agar tidak menumbuhkan sifat thama.
Hikmah ke 62
أنْتَ حُرُّمِمَّا اَنتَ عَنْهُ أيِسٌ وَعَبْد ٌ لمَا اَنتَ لهُ طاَمعُ
"Engkau merdeka dari segala sesuatu yang tidak engkau inginkan, dan engkau menjadi hamba bagi apa yang engkau inginkan."
Manusiawi jika kita mempunyai keinginan-keinginan terhadap apa yang belum dimiliki. Disatu sisi keinginan itu baik dan merupakan karunia Alloh, karena mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan supaya lebih maju dan sejahtera.
Namun perlu diperhatikan; pertama, adanya keinginan tersebut jangan sampai membuat kita meremehkan bahkan menafikan nikmat-nikmat yang telah Alloh berikan. Kedua, keinginan yang terbersit didalam hati jangan terus difikirkan dan menjadi lamunan setiap saat, supaya kita tidak menjadi orang yang diperbudak/dijajah oleh keinginan-keinginan. Saat punya keinginan tulis saja dikertas, lalu simpan di dompet atau laci, supaya sewaktu-waktu ingat lagi. Dengan begitu kita merdeka, tidak diperbudak oleh keinginan sendiri.

Selasa, 08 Maret 2016

Shalat Sunnah Gerhana (Matahari dan Bulan)



                 Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdo’alah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari-Muslim)
Sayyidatuna A’isyah ra bercerita: Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasululloh SAW kemudian beliau sholat bersama para sahabat. Beliau pun berdiri dengan lama, ruku’ dengan lama, berdiri lagi dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu ruku’ dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu mengangkat kepala dan bersujud, dan melakukan sholat yang terakhir seperti itu, kemudian selesai dan matahari pun sudah muncul. (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadits jabir Ra., ia berkata: "Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah S.A.W. pada hari yang sangat panas. Kemudian beliau shalat bersama para sahabatnya dengan memperpanjang berdiri hingga membuat mereka jatuh tersungkur. Kemudian beliau ruku' dengan panjang, lalu mengangkat kepalanya dan berdiri dengan masa yang panjang. Kemudian beliau ruku' kembali dengan ruku' yang panjang. Kemudian beliau sujud dua kali, lalu berdiri kembali. Beliau mengulanginya seperti rakaat pertama. Jadi shalat tersebut, empat kali ruku' dan empat kali sujud." 
(HR. Muslim, Abu Dawud, al-Nasai, dan Ahmad)

Para ulama sepakat bahwa sholat gerhana matahari dan bulan adalah sunnah dan dilakukan secara berjamaah. Berdasarkan redaksi hadits yang pertama di atas penamaan gerhana matahari dan bulan berbeda, sholat khusuf untuk gerhana bulan dan sholat kusuf untuk gerhana matahari.

Imam Maliki dan Syafi’i berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidatuna A’isyah berpendapat bahwa sholat gerhana dengan dua roka’at dengan dua kali ruku’, berbeda dengan sholat Id dan Jum’at. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas juga terdapat penjelasan serupa, yakni sholat gerhana dikerjakan dua roka’at dengan dua kali ruku’, dan dijelaskan oleh Abu Umar bahwa hadits tersebut dinilai paling shahih.

Maka dengan begitu keistimewaan shalat gernana dibanding dengan shalat sunnah sunnah lainnya terletak pada bilangan ruku’ pada setiap roka’atnya. Apalagi dalam setiap ruku’ disunnahkan membaca tasbih berulang-ulang dan berlama-lama.
سُبْحَانِ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Tasbih berarti gerak yang dinamis seperti ketika bulan berrotasi (berputar mengelilingi kutubnya) dan berevolusi (mengelilingi) bumi, bumi berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari, atau ketika matahari berotasi dan berevolusi pada pusat galaksi Bimasakti. Namun pada saat terjadi gerhana, ada proses yang aneh dalam rotasi dan revolusi itu. Maka bertasbihlah! Maha Suci Allah, Yang Maha Agung!
Jadi dapat diringkas dari tata cara pelaksanaan shalat gerhana sebagai berikut:
Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufisy-syams)
atau gerhana bulan (khusufil-qamar),
menjadi imam atau ma’mum.

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Bertakbir, membaca istiftah, Isti'adzah, al-Fatihah, kemudian membaca surat yang panjang, setara surat Al-Baqarah.
Ruku' dengan ruku' yang panjang (lama).
Bangkit dari ruku' dengan mengucapkan Sami'Allahu LIman Hamidah, Rabbanaa wa Lakal Hamd.
Tidak langsung sujud, tetapi membaca kembali surat Al-Fatihah dan surat dari Al-Qur'an namun tidak sepanjang pada bacaan sebelumnya.
Ruku' kembali dengan ruku' yang panjang tapi tidak sepanjang yang pertama.
Bangkit dari ruku' dengan mengucapkan, Sami'Allahu LIman Hamidah, Rabbanaa wa Lakal Hamd.
Sujud, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali.
Kemudian berdiri untuk rakaat kedua, dan caranya seperti pada rakaat pertama tadi.



Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah 

Catatan:
* Disunnahkan pelaksanaan shalat gerhana di masjid, tidak ada azan atau iqomah sebelumnya, hanya panggilan “Al-Shalatul ; Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu. ; Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.

Rabu, 24 Februari 2016

Karomah Abah Anom




Diceritakan Bapak Etje Juardi, ada Ulama yang dikenal sakti namanya Kyai Jured Pemalang.
Suatu hari Kiai tersebut memiliki rencana untuk menguji karomah Abah Anom dengan kesaktian yang dimilikinya. Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bis yang membawa 70 santrinya.

Semua santri disebar disekitar Pesantren Suryalaya, setelah Kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka Abah Anom sudah berada didepan madrasah dan menyuruh Kiai untuk masuk ke madrasah Abah Anom bersama 70 santrinya yang telah disebar.

Kiai tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)nya Mursyid TQN. Abah Anom meminta Kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu yang telah Beliau sediakan di madrasah.

Di dalam madrasah Kiai memuji Abah Anom tentang pesantren Beliau yang sangat luas nan indah, tetapi dibumbui kritik secara halus tentang kekurangan pesantrenya yaitu tidak adanya burung cendrawasih, burung yang terkenal akan bulunya yang indah.

Beliau hanya tersenyum dan menimpalinya dengan jawaban yang singkat : “Tentu saja Kiai”. Suatu di luar jangkauan akal setelah jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu indah melayang-layang di dalam madrasah yang sesekali hinggap.
Kejadian itu membuat terpesonanya akan karomah yang dimiliki Beliau, Kiai itu diam seribu bahasa. Keajaiban lagi, ketika makan dengan para santrinya yang 70 pun nasi yang di sediakan dalam bakul kecil itu tidak pernah habis. Namun, Kiai ini masih penasaran dan tidak mau kalah begitu saja, setelah makan Kiai tersebut meminta kepada Beliau untuk mengangkat kopeah/peci yang telah “diisi“, yang sebelumnya dicoba oleh para santrinya tidak terangkat sedikitpun. Subhanallah .. hanya dengan tepukan tangan Abah Anom ke lantai kopeah itu melayang-layang. Selanjutnya Kiai tersebut mengeluarkan batu yang telah disediakan sebelumnya, dan batu itu dipukul dengan “kekuatan” tangannya sendiri sehingga terbelah menjadi dua, sedangkan belahannya diberikan kepada Abah Anom. Kiai itu meminta kepada Abah Anom untuk memukulnya sebagaimana yang telah dicontohkannya. Abah Anom mengatakan kepada kiai itu : “Abah tidak bisa apa-apa, baiklah” selanjutnya batu itu diusap oleh tangan Abah dan batu itu menjadi air ,subhanallah… Kiai menguji lagi karomah Abah Anom dengan kelapa yang telah dibawa santri dari daerahnya. Kiai tersebut meminta yang aneh-aneh kepada Abah Anom agar isi dalam kelapa tersebut ada ikan yang memiliki sifat dan bentuk tertentu. Dengan tawadlunya Abah Anom menjawab: “Masya Allah, kenapa permintaan kiai ke Abah berlebihan?, Abah tidak bisa apa-apa . Selanjutnya Abah Anom berkata : “ Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita”. Setelah berdoa Beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah didalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiai. Subhanalllah… Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada ketepel, dan ketepel itu diarahkan atau ditembakan kelangit-langit madrasah, sungguh diluar jangkauan akal, muncul dari langit-langit burung putih yang jatuh dihadapan Kiai dan Beliau Setelah kejadian itu, Kiai menangis dipangkuan Abah Anom Akhirnya Kiai memohon kepada Abah Anom untuk diangkat menjadi muridnya. Kiai itu ditalqin dzikir TQN Setelah ditalqin Kiai menangis dipangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada dimesjid. Subhanallah….


DAGING BERUBAH JADI MANUSIA



Cerita ini diambil dari ceramahnya KH.M.Abdul Gaous Saefulloh Al-Maslul atau Ajengan Gaos salah satu wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia.

KH. Maksum memiliki seorang istri yang sedang mengandung. Menurut fonis dokter, istri kiayi tersebut bukanlah kehamilan normal yang biasanya terjadi pada seorang wanita. Namun istri KH.Maksum di vonis menderita kanker dan harus segera dioperasi.

Sang Kiayi akhirnya datang ke Suryalaya ingin bertemu Pangersa Abah Anom untuk meminta doa beliau agar istrinya diberi kelancaran saat operasinya nanti.

Ketika kiayi Maksum mengutarakan maksudnya tersebut, Abah hanya berkata: “Heug, sing jadi jelema”, dalam bahasa Indonesia: iya, jadi manusia, maksudnya adalah semoga kandungan istri kiayi Maksum menjadi manusia dengan izin Allah. Dan ternyata, baru saja istri kiayi Maksum satu langkah keluar dari rumah Pangersa Abah, dia merasakan gerakan-gerakan dalam rahimnya itu, subhanallah. Kontan saja istri kiayi Maksum kaget, dan langsung memeriksakan dirinya ke Dokter. Lalu apa kata Dokter? Subhanallah, Dokter pun sama terkejutnya dengan pasangan suami istri Kiayi Maksum tersebut. Allahu Akbar, kun fayakun, dengan izin-Nya melalui doa Kekasih-Nya, daging jadi yang asalnya akan diangkat tersebut, ternyata berubah menjadi sesosok manusia kecil yang menggemaskan berjenis kelamin laki-laki. Ya, ternyata setelah dioperasi daging jadi itu berubah menjadi seorang bayi, yang diberi nama Sufi Firdaus. Idos panggilan anak ini, hingga saat ini masih hidup dan mengabdikan dirinya untuk menjadi murid Syeikh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs. (Abah Anom).




Jumat, 19 Februari 2016

Doa Hebat



Mau tau doa yang dahsyat supaya bisa jadi pengusaha? Kalo perlu jadi penguasa sekalian, he he. Ga apa-apa asal saleh, lurus, buat Allah dan ummat.
Sekaligus doa supaya banyak rezeki, lunas hutang, bisa sedekah banyak, bisa berjodoh, bisa punya anak, bisa punya puluhan ribu karyawan… Mau..?
Dan sekaligus pula supaya diampunin Allah sampe turunan terakhir nanti masuk surga, terlindung dari neraka… Mau ga…?
Untuk pelajar, doanya supaya bisa kuliah di luar negeri, beasiswa plus uang saku ratusan juta per tahunnya plus pekerjaan atau usaha gemilang. Top nih doa.
Ini dia doanya…..
Doa minta duit banyak: “Ya Allah, kasih saya dan keluarga saya duit yang banyaaaaaaaakkk…”
Doa minta jodoh yang cakep: “Ya Allah, minta jodoh yang cakeeeppp…”
Doa minta rumah: “Ya Allah, kasih saya dan keluarga saya rumah.”
Doa minta rumah yang besar: “Ya Allah, kasih saya dan keluarga saya rumah yang besaaaaarrr…”
Doa supaya naik gaji: “Ya Allah, naikin gaji saya…”
Doa supaya lunas hutang…: “Ya Allah, lunasin hutang saya…”
Doa supaya bisa liburan ke luar negeri: “Ya Allah, bikin saya bisa liburan keluar negeri.”
Doa apa lagi yang saudara mau? Simpel. Tinggal datang ke Allah, lalu sebut deh maunya apa.
Pengen punya mobil? “Ya Allah, saya pengen punya mobil.”

Sejeplak-jeplaknya doa aja, bakal didengar oleh Allah. 
Sekarepmu yaa. Apalagi kemudian diperhatikan adab-adabnya, akhlak seputar doa, pendorong doanya.
Dipakai juga hiasan doa yang disenengi Allah. Macam didahului hamdalah (puji-pujian), istighfar (minta ampun), sholawat dan sedekah. Tambah didenger.
Contoh, misalnya, di seputar doa pengen jodoh. Puji dulu Allah…
“Ya Allah, mata, ada. Kuping ada, hidung, mulut, kaki, tangan, lengkap… Pekerjaan juga ada… Usia juga Alhamdulillaah udah nyampe 25-an. Semua itu karena Engkau ya Allah… Ya Allah, kasih saya jodoh…”
Gitu misalnya. Wuah, kalo diayun begitu, Allah makin seneng. Apalagi kemudian bisa nyopotin cincin, ngosongin dompet, buat sedekah.
Doa apa adanya, didenger Allah. Apalagi pake ayunan, bumbu, dan hiasan amal saleh, puji-pujian, istighfar, sholawat.
Apalagi kalo rajin doanya. Teruuuuuuussss doa. Ga pake lelah, putus, jenuh, bosen. Sampe Allah kabul.
Allah itu Maha Luar Biasa… Doa yang bercanda aja, maen-maen, ga serius, atau yang ga keucap, cuma ngebatin aja, dikabul…
Apalagi doa yang serius, sungguh-sungguh, penuh harap, yakin, yang benar-benar bersandar cuma sama Allah… Tinggal sabar dan rajinnya dah palingan..
Allah itu memang Maha Mengabulkan… Bayangkan yaaa… Syetan aja berdoa (baca: meminta), dikabulkan Allah. Itu syetan loh… Coba, syetan minta apa sama Allah…?
nanti dilanjut ceritanya seputar kehebatan Doa.

Minggu, 15 Juni 2014

KATA & DOA PENYANGGA JIWA.

 KATA-KATA PENYANGGA JIWA.

Sebelum membaca jgn lupa baca Bismillah mudah2an berkah.
sering kita menemukan kata2 atau motivasi2 yg bisa membangkitkan semangat kita.
mau dari media2 maya twitter,fb,dll atau langsung dari motivator yg hebat bisa merangkai kata2
secara sadar tidak sadar kadang kata2 motivasi kita abaikan, padahal dari kata2 itu kita bisa tambah ilmu dan berfikir secara perlahan untuk menemukan solusi2 baru,atau menemukan jalan keluar dari masalah, tapi sebetulnya kalo kita yakin dan mantap hidup ini hanya bersandar kepada Alloh Ta'ala, cukup berdo'a ikhtiar sabar dan tawakal...

Bismillaahirrahmaan irrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammadi. Astaghfirullahal a’dzhiim wa atuubu ilaih.

Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya. Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya. Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. Tiadalah salah kami yang lemah ini bener-benar bergantung kepada-Mu. Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu. Wahai yang maha pengasih dan yang maha peyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolongan- Mu. Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi sedikit nikmat saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami. Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu. Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu. Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika
bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu. Tunjukkan segala jalan buat kami untuk mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan- Mu. Ya Allah, sesiapa yang membaca doaku ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah ya Allah. Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. Kekuasaan-Mu tiada berbatas dan tiada bertepi.
Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzhiem, washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin, walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.